BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar, kota budaya, kota gudeg dikenal juga sebagai kota pariwisata. Banyak potensi wisata yang dimiliki kota ini antara lain wisata belanja yang terkenal yaitu di pasar Beringharjo dan pusat perbelanjaan di kawasan Malioboro, wisata kuliner yang sangat terkenal yaitu makanan gudeg, bakpia patuk dan masih banyak yang lainnya. Perkembangan dunia pariwisata di kota ini semakin berkembang pesat dan cukup menggembirakan. Predikat Yogyakarta sebagai kota pariwisata menjadi magnet yang sangat besar untuk menarik pengunjung dari seluruh nusantara sehingga dapat dijadikan sebagai publik sasaran untuk menjadi konsumen. Pelaksanaan pembangunan pariwisata dilakukan dengan membangun tempat-tempat penginapan seperti villa, bungalow, losmen ataupun hotel. Dewasa ini pembangunan hotel-hotel berkembang dengan pesat. Fungsi hotel bukan saja tempat menginap untuk tujuan wisata namun juga untuk tujuan lain seperti menjalankan kegiatan bisnis, mengadakan seminar atau sekedar untuk mendapatkan ketenangan. Persaingan hotel-hotel di Yogyakarta ditunjukan dengan adanya mutu pelayanan yang ditawarkan dari setiap manajemen hotel. Mulai dari fasilitas hotel, keadaan kamar, harga sewa kamar dan bagaimana pihak hotel melayani konsumen.
Persaingan bisnis dibidang jasa perhotelan khususnya di Yogyakarta semangkin ketat. Persaingan yang ketat antar hotel tersebut menyebabkan masing-masing hotel berusaha memberikan pelayanan dan fasilitas semaksimal mungkin. Untuk dapat bertahan dan menang dalam persaingan tersebut, pelaku bisnis pun dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikannya. Hotel Inna Garuda Yogyakarta sebagai hotel yang menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, dan jasa lainnya, harus selalu memperhatikan tentang kualitasnya, baik itu kualitas dalam hal pelayanan. Fasilitas maupun harga yang ditawarkan. Hal ini dilakukan agar para konsumen/pelanggan tetap loyal terhadap Hotel Inna Garuda Yogyakarta.
Hotel Inna Garuda bukanlah satu-satunya penginapan di kota Yogyakarta. Hotel ini terletak di kawasan yang sangat strategis di jantung kota Yogyakarta yaitu di Jl. Malioboro. Ada banyak hotel dan penginapan lain yang sama-sama berlomba memenangkan persaingan dan meningkatkan jumlah Customer (pelanggan). Karena itulah, Inna Garuda sebagai hotel bintang empat dan sejarah pergantian nama selama 6 kali, yaitu Grand Hotel de Djokdja, Hotel Asahi, Hotel Merdeka, Hotel Garuda, Hotel Natour Garuda, dan sekarang menjadi Hotel Inna Garuda memiliki kemampuan dalam meningkatkan jumlah Customer (pelanggan). Pergantian nama yang cukup banyak merupakan sesuatu yang tidak mudah dilakukan oleh perusahaan. Namun Hotel Inna Garuda dengan manajemen baru yang mulai bekerja pada tahun 2004 mampu bertahan dan bersaing dengan hotel lain.
Di Yogyakarta sendiri banyak perkembangan Hotel berbintang empat diantaranya yaitu, Shapir, Novotel, Jayakarta, Seraton. Inna Garuda Yogyakarta, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa akomodasi. Oleh karena itu guna menghadapi persaingan yang semakin ketat Hotel Inna Garuda selalu memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggannya. Usaha yang dilakukan Hotel Inna Garuda dalam memberikan pelayanan yang baik yaitu dengan mengutamakan keinginan pelanggan, dan menanggapi keluhan pelanggan.
Peran public relations sangatlah vital, sedikit kesalahan yang dilakukannya akan timbul salah persepsi dari publiknya. Bagi Hotel Inna Garuda Yogyakarta sendiri praktisi public relations difokuskan dalam meningkatkan jumlah customer (pelanggan), secara tidak langsung hal ini merupakan kewajiban penuh dalam mempertahankan kelangsungan hidup sebuah hotel. Peran public relations hotel, dalam meningkatkan jumlah pelanggan menarik untuk dikaji lebih lanjut, terutama jika dikaitkan dengan fungsi kehumasan public relations Hotel Inna Garuda Yogyakarta dalam meningkatkan jumlah customer (pelanggan).
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana strategi Public Relations Hotel Inna Garuda dalam meningkatkan jumlah customer ?”
C. Tujuan Penulisan
“Mengetahui strategi Public Relations Hotel Inna Garuda dalam meningkatkan jumlah customer ”
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dan masukan atau bahan pertimbangan bagi semua pihak akan perkembangan komunikasi, khususnya di bidang public relations dalam upayanya mencapai praktek public relations yang baik.
2. Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan memberi wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam menerapkan teori ke dalamraktek sesungguhnya. Makalah ini juga sekaligus sebagai kontribusi bagi public relationns Inna Garuda Yogyakarta untuk lebih meningkatkan bagian public relations dalam menjalankan fungsi dan perannya sehingga Inna Garuda dapat memenagkan persaingan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Public Relations
a. Pengertian
Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan / perusahaan dengan publiknya. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi management. Disini diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga/ perusahaan disuatu pihak dengan public dipihak lain.
Beberapa definsi public relations menurut para ahli dan lembaga antara lain:
a. Definisi menurut (Britis) Institute of public relation (IPR)
Public relation adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak.
b. Definisi menurut Frank Jefkins 1992:8
Public relation adalah bentuk komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
c. Pernyataan Mexico (The MexicanStatement)
Public relation adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan.
d. Menurut Ardianto (II004:14), dalam pelaksanaannya PR menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Hasil yang dicapai dari kegiatan PR pada intinya adalah good image (citra baik), goodwill (itikad baik), mutual understanding (saling pengertian),mutual confindece(saling mempercayai), mutual appreciation (saling menghargai), dan tolerance (toleransi).
b. Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
a. Pengertian Umum Public Relations
Proses interaksi dimana public relations menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
b. Pengertian Khusus Public relations
Fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).
Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox danCameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi ataulembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa public relation adalah manajemen komunikasi dua arah dengan publik eksternal dan internal untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, dukungan dan kerjasama.
c. Peran dan Fungsi Public Relations
Peran seorang Public Relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi / perusahaan. Public Relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Public Relations bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan. Adapun peran Public Relations menurut Dozier & Broom (20 : 2000) antara lain :
a. Penasehat Ahli ( Expert Prescriber )
Seorang praktisi Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Communicator Fasilitator ).
b. Fasilitator Komunikasi ( Communication Fasilitator )
Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya
c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process Fasilitator )
Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat ( adviser ) hingga mengambil rindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.
d. Teknisi Komunikasi ( Communication Technician )
Peranan communications technician ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in organization.
Menurut Maria (2002, p.31), “public relations merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relations yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa public relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relations adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).
2. Srategi Komunikasi
Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung mlalui media.
Demikian pula strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (management communication) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu, bergantung pada situasi dan kondisi.
Strategi komunikasi, baik secara makro (planned multimedia strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda:
1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.
2. Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap) akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.
R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. dallas Burnett dalam bukunya, Techniques for Effective Comunication, menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:
a. To secure understanding, (memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya).
b. To establish acceptance, (maka penerimaannya itu harus dibina).
c. To motivate action, (pada akhirnya kegiatan dimotivasikan).
Komunikasi merupakan proses yang rumit. Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor dalam setiap komponen tersebut.
1. Mengenali Sasaran Komunikasi
Kita perlu mempelajari siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi kita. Sudah tentu itu bergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui (dengan metode informatif) atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu (metode persuasif atau instruktif).
a. Faktor kerangka referensi
Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dan paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, dan sebagainya.
b. Faktor situasi dan kondisi
Yang dimaksud dengan situasi disini ialah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan.
Yang dimaksud dengan kondisi disini ialah state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi.
2. Pemilihan Media Komunikasi
Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakna. Mana yang terbaik dari sekian banyak media komunikasi itu tidak dapat ditegaskan dengan pasti sebab masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
3. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik instruksi.
4. Peranan Komunikator dalam Komunikasi
Ada faktor yang penting pada diri komunikator bila ia melancarkan komunikasi, yaitu:
a. Daya tarik sumber
Apabila pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta denganya. Atau komunikan merasa ada kesamaan antara komunikator dengannya sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang dilancarkan oleh komunikator.
b. Kredibilitas sumber
Ialah kepercayaan komunikan kepada komunikator. Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki seorang komunikator.
Berdasarkan kedua faktor tersebut, seorang komunikator dalam menghadapi komunikan harus bersikap empatik (empathy), yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Dengan kata lain, dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Seorang komunikator harus bersikap empatik ketika ia berkomunikasi dengan komunikan yang sedang sibuk, marah, bingung, sedih, sakit, dan sebagainya.
B. Diskripsi Hotel Inna Garuda
1. Profil Hotel Inna Garuda :
a. Sejarah Hotel Inna Garuda
Pada masa kependudukan Belanda di Indonesia, pemerintah penjajah ini membangun sebuah Hotel di sebuah lokasi yang strategis yaitu di jantung kota Yogyakarta, Malioboro. Hotel yang terbentuk Cottage ini dibangun pada tahun 1908 dan merupakan Hotel termewah dan terbesar di Yogyakarta dengan nama “Grand Hotel De Djokja”. Hotel tersebut dioperasikan pada tahun 1911 dan hanya menampung tamu- tamu Gubernur Belanda saja. Tahun 1938 Hotel tersebut diubah bentuknya yaitu terdiri dari dua buah sayap. Sayap utara dan sayap selatan serta bangunan utama di tengah.
Tahun 1942 Jepang masuk menguasai Indonesia, tidak terkecuali Yogyakarta dimana “Grand Hotel De Djokja” berada. Jepang merubah nama Hotel tersebut menjadi “Hotel Asahi”. Dengan pengorbanan teramat berat dan titik darah penghabisan pada tanggal 17 Agustus 1945 para pejuang Indonesia memproklamasikan Kemerdekaannya. “Hotel Asahi” diambil alih bangsa Indonesia dan sesuai dengan keadaan dan semangat pada saat itu hotel tersebut berganti nama menjadi “Hotel Merdeka”.
Tahun 1946 karena keadaan politik serta untuk mengamankan republik, kota Yogyakarta menjadi Ibu Kota Republik Indonesia untuk sementara waktu. Kembali kota Yogyakarta mengukir sejarah. Pada tahun 1950 “ hotel Merdeka” diganti nama menjadi “Hotel Garuda” oleh pemerintah Indonesia. Tahun 1975 pengelolaan hotel oleh pemerintah diserahkan kepada PT. NATOUR, kemudian pada tahun 1982 PT.NATOUR merenovasi “Natour Garuda” dan ditingkatkan dari Hotel berbintang satu menjadi Hotel berbintang empat. Pelaksanaan renovasi menelan biaya sebesar 9 Milyar Rupiah dan selesai pada akhir tahun 1984.
Guna mempertahankan citra sebagai Hotel yang penuh sejarah, maka bentuk sayap utara dan sayap selatan tetap dipertahankan, tetapi bangunan yang ditengah dijadikan bertingkat tujuh. “Natour Garuda” yang berstatus B U M N melaksanakan Trial Opening di awal tahun 1985 dan memiliki 120 kamar. Upacara Agung Grand Opening Ceremony dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 1985 (hari Sabtu Pahing, merupakan hari baik – hari kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono IX). dan diresmikan oleh beliau yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur DIY. Pada tahun 1987 secara resmi “Natour Garuda” dikukuhkan oleh pemerintah melalui Depparpostel sebagai Hotel berkatagori Bintang Empat.
Bersamaan dengan berkembangnya kepariwisataan yang semakin pesat di Indonesia pada umumnya dan di Yogyakarta pada khususnya, PT.NATOUR melaksanakan perluasan untuk “Natour Garuda” dengan menambah sebanyak 120 kamar menjadi 240 kamar siap jual. Perluasan “Natour Garuda” ini diresmikan pada tanggal 29 Juni 1991 oleh Sri Paduka Paku Alam VIII – Gubernur DIY saat itu. Merupakan kebanggan tersendiri bahwa di dalam sejarahnya “Natour Garuda” diresmikan oleh Dua Raja yang sekaligus menjabat sebagai Gubernur DIY.
Sejak bulan Desember 1945 sampai dengan Maret 1964 “ Hotel Merdeka” ( Inna Garuda – sekarang ) kamar 911 dan 912 digunakan sebagai kantor MBO (Markas Besar Oemoem) Tentara Keamanan Rakyat Pimpinan Panglima Besar Jend. Sudirman. Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut maka diresmikan “Prasati Panglima Besar Jend.Sudirman” pada tanggal 30 Desember 1996, di “Natour Garuda” oleh pimpinan pusat Paguyuban WEHRKREISE Yogyakarta (Daerah Perlawanan III). Ketua Umum Bapak Jend. TNI (Purn). Soesilo Soedarman. Pada tahun 1993 PT. NATOUR bergabung dengan PT. Hotel Indonesia Internasional dan menjadi PT. HII – Natour. Pada 19 Maret 2001 secara legalitas PT. NATOUR bergabung/merger dengan PT. Hotel Indonesia Internasional menjadi PT.
b. Lokasi Hotel Inna Garuda
Inna Garuda terletak tepat di jantung kota Yogyakarta, Jalan Malioboro. Lokasi yang strategis inilah yang menjadikan nilai tambah bagi hotel karena dapat dicapai dengan hanya beberapa menit dari stasiun kereta api “Tugu”, jarakanya kurang lebih sekitar 200m dan dari Airport Adi Sudjipto Yogyakarta jaraknya sekitar 5km. Selain lokasi yang strategis, Inna Garuda juga mempunyai keunggulan lain yaitu dekat dengan beberapa obyek wisata yang terkenal di Yogyakarta, diantaranya adalah Kraton Yogyakarta, Benteng Vredeburg, Pasar Tradisional Bringharjo, Taman Sari Water Castle, dan Alun- Alun ( tempat “MASANGIN”, masuk antara dua beringin). Selain tempat- tempat tersebut diatas beberapa obyek wisata yang sudah cukup terkenal di wilayah Yogyakarta dan sekitanya adalah Candi Borobudur yang jarakanya sekitar 42km, Candi Prambanan yang jaraknya sekitar 17 km dan Pantai Parang Tritis yang jaraknya sekitar 20km dari Inna Garuda.
c. Visi Misi Hotel Inna Garuda
VISI :
Terwujudnya sebuah unit yang kopetitif dan inovatif sehingga mampu menjadi “market leader” dalam bisnis konvensi di Yogyakarta.
MISI :
1. Memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui pelayanan terbaik sehingga diperoleh kepuasan pelanggan.
2. Mendorong terciptanya kondisi financial yang sehat sehingga mampu memberikan kontribusi keuntungan yang optimal bagi perusahaan.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan suasanan kerja yang kondusif serta koorperatif untuk mewujudkan kepuasan kerja dan kesejahteraan karyawan.
4. Memperoleh “goodwiil” sebagai umpan balik dari manfaat yang diberikan terhadap lingkungan sosial masyarakat.
d. Layanan Dan Fasilitas Yang ada di Hotel Inna Garuda
Inna Garuda menawarkan restaurant, diantaranya adalah Malioboro Coffe Shop, Mataram Lounge, Republic Club dan room Service (24 jam). Selain itu Hotel Inna Garuda memiliki beberapa fasilitas lain yang menarik, diantaranya adalah Kolam Renang, Lapangan Tenis, SPA, Loundry & Dry Cleaning, Taxi Service, Keamamnan 24 jam, Lapangan Parkir Luas, Service Menuju Airport, Klinik Kesehatan, Layanan Pos, Agen Trevel, kantor Airline, Mony Changer, Salon dan Area Shopping.
2. Profil Publik Relations Hotel Inna Garuda.
Public Relations yang ada dihotel Inna Garuda berkedudukan di bawah Departemen Marketing Manajer, sehingga apabila melakukan kegiatan Public Relations maka harus ada persetujuan dari Marketing Manajer terlebih dahulu dan kordinasinya juga harus ke Marketing Manajer akan tetapi sudah menjadi bagian atau divisi tersendiri. Public Relations dihotel Inna Garuda itu berkedudukan sama dengan Salles Manager yang sama-sama di bawah naungan Marketing Manajer.
Didalam Public Relations dihotel Inna Garuda di bagi lagi menjadi dua yaitu:
1. Public Relations Manajer.
Yaitu yang bertugas menginfokan dan mempublikasikan hotel Inna Garuda diluar hotel. Seperti bekerja sama dengan media cetak, elektronik.
2. Public Relations Officer.
Yaitu yang bertugas menanggani pembuatan rancana dan kegiatan hotel Inna Garuda kedepan, biasanya dalam jangka waktu satu tahun sudah disiapkan terlebih dahulu.
C. Strategi Komunikasi Hotel Inna Garuda
Dalam meningkatkan jumlah customer maka public relations Hotel Inna Garuda melakukan beberapa strategi yang meliputi:
a. Melakukan kerjasama dan membangun hubungan baik dengan media cetak maupun elektronik. Media elektronik meliputi :
· Website
Mempunyai peran yang sangat penting dalam membantu kegiatan public relations karena dengan menggunakan website publik dapat dengan mudah mengetahui tentang hotel Inna Garuda dengan membuka alamat di http://www.Innagaruda.com · Televisi nasional maupun swasta, beberapa diantaranya adalah TV ONE, SCTV, GLOBAL TV, METRO TV, dan TVRI.
· Radio, seperti Retjo Buntung, Star FM, Best FM, Jogja Radio, dan sebagainya.
· SMS berlangganan.
Hotel Inna Garuda bekerjasama dengan telkomsel sehingga apabila di hotel tersebut mengadakan suatu acara pihak telkomsel menyebarkan informasi acara tersebut ke pelanggannya via sms.
· Media cetak meliputi, koran lokal maupun nasional (tempo, kedaulatan rakyat, harian jogja), baliho, pamflet, spanduk.
b. Membangun reputasi.
Selalu memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh pers.
c. Memasok naskah informasi yang baik
Untuk menarik perhatian customer maka public relations harus mampu mendesain iklan dengan baik agar dapat mempengaruhi customer.
d. Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak intern dan ekstern.
Hal ini bertujuan agar hotel Inna Garuda lebih dapat dikenal oleh publik. Pihak intern seperti: direktur, manajer, dan karyawan. Pihak ekstern seperti: customer, wartawan,dan sebagainya.
e. Penyediaan fasilitas yang memadai.
Untuk mampu bersaing dengan hotel yang lain, hotel Inna Garuda menyediakan berbagai fasilitas yang memadai. Untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan pengunjung maka ditawarkan beberapa fasilitas seperti: coffe shop, restaurant, salon, meeting room, dll.
D. Analisa antara teori dan kenyataan.
Seperti halnya hotel Inna Garuda memiliki fungsi dan peran public relations yang sangat penting. Didalam fungsi hotel tersebut bahkan fungsi dan peran public relations hotel Inna Garuda merupakan hal yang vital dan bahkan sering disebut lidah perusahaann atau penyambung antara lembaga satu dengan lembaga lainnya sehingga dapat meningkatkan jumlah customer.
Public relations hotel Inna Garuda memiliki fungsi yang sama dengan fungsi dan peran public relations dalam halnya teori yang sering diajarkan. Di antara lain fungsi dan peran hotel Inna Garuda yaitu:
1. Publiksitas,
Yaitu memperkenalkan hotel Inna Garuda ke pihak luar dengan cara memperkenalkan hotel tersebut melalui media cetak dan elektronik.
2. Menjaga citra dan nama baik Hotel Ina Garuda,
Yaitu menjaga hotel Inna Garuda agar selalu dikenal oleh khalayak ramai dengan hotel yang ber-rating baik.
3. Menjalin hubungan baik dengan pihak luar.
Yaitu melakukan kerjasama dan menjalin silahturahmi sehingga menciptakan hubungan yang erat dan saling menguntungkan satu sama lain. Misalnya bekerjasama dengan lembaga telekomunikasi, media cetak, universitas dan sebagainya.
4. Lidah perusahaan.
Yaitu public relations dihotel Inna Garuda menjadi jembatan hotel Inna Garuda dengan pihak luar dan lembaga lainya seperti dengan memberikan informasi kepada pihak luar menjadi tertarik menggunakan fasilitas hotel.
5. Dll.
Komunikasi yang dilakukan oleh hotel Inna Garuda sangat akurat dan dipercaya berdasarkan dari sumber-sumber yang disampaikan, memilih sasaran penyebaran komunikasi, dan mentukan media yang digunakan untuk menyampaikan informasi baik secara informatif, persuasif, dan instruktif sehingga dapat membuat kepercayaan kepada customer, dan dapat meningkatkan jumlah customer.
Dengan melakukan pemberitaan atau publiksitas yang dapat dipercaya seperti halnya dengan memberitakan fasilitas yang ada di hotel Inna Garuda dapat menjadikan acuan pemberitaan atau publikasi yang benar-benar ada di hotel.
Membangun reputasi atau pencitraan hotel Inna Garuda merupakan hal yang penting agar customer tidak kecewa dengan hotel Inna Garuda itu sendiri. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain agar tersebar komunikasi yang baik sehingga dapat mendatangkan dan meningkatkan jumlah customer yang merupakan target utama dalam tujuan komunikasi.
Bahwasanya dengan adanya kegiatan pelaksanaan strategi komunikasi dapat meningkatkan minat customer terbukti dengan naiknya jumlah pengunjung di hotel Inna Garuda pada setiap tahunnya. Hal inilah yang membuat pendapatan hotel Inna Garuda meningkat secara drastis pada setiap tahun, sehingga public relations termasuk pengelola hotel Inna Garuda lebih meningkatkan kegiatan strategi tersebut dengan berpedoman pada unsur dan komponen strategi komunikasi karena hal inilah yang dapat menunjang keberhasilan kegiatan strategi komunikasi. Pengelola hotel dalam menigkatkan minat customer menempuh jalan dengan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana juga kenyamanan di hotel Inna Garuda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan public relations, Hotel Inna Garuda tidak bisa lepas dari penggunaan strategi komunikasi. Komunikasi yang dimiliki seorang public relations mempunyai peranan penting dalam setiap hubungannya. Apabila komunikasi tidak dapat digunakan dengan baik atau tidak berjalan dengan lancar maka komunikasi tersebut tidak akan efektif dalam suatu proses komunikasi. Kegiatan komunikasi sangat dibutuhkan karena untuk menjalin hubungan kerjasama antara pihak hotel dengan customer. Dengan penggunaan strategi komunikasi yang baik dan tepat akan membawa kemajuan hotel Inna Garuda dan meningkatkan jumlah customer yang menginap di hotel.
Strategi-strategi yang dapat digunakan seperti :
- Melakukan kerjasama dan membangun hubungan baik dengan media cetak maupun elektronik
- Membangun reputasi
- Memasok naskah informasi yang baik
- Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak intern dan ekstern
- Penyediaan fasilitas yang memadai
Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi komunikasi perlu disusun secar luwes, sehingga taktik operasional komunkasi dapat segera disesuaikan dengan faktor-faktor yang berpengaruh.untuk mencapai tujuan komunikasi secara efektif, seorang strategis komunikasi perlu memahami sifat-sifat komunikasi dan pesan, guna dapat menentukan jenis media yang akan diambil dan teknik komunikasi yang akan ditetapkan.
Strategi komunikasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena dapat meningkatkan minat pengunjung. Karena berkomunikasi melalui strategi komunikasi dengan publik merupakan komponen lain dalam praktek kehumasan yang nantinya akan memunculkan konsep public relations sebagai fungsi komunikasi (yang tugas utamanya membangun hubungan antara perusahaan dengan pihak publik intern dan publik ekstern).
Cara pengelola hotel dalam menigkatkan minat customer dengan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana juga kenyamanan di hotel Inna Garuda dan memberikan informasi secara informatif, persuasif, dan instruktif.
B. Saran
1. Hotel Inna Garuda Yogyakarta : lebih ditingkatkan lagi Fasilitas, Kenyamanan, Keamanan, Kebersihan, dan Profesionalitas Kerjanya agar mampu menjaga citra perusahaan di mata publik dan dapat bersaing dengan hotel- hotel lainnya yang ada di kota Yogyakarta.
2. PR Inna Garuda Yogyakarta : lebih menambah strategi PR agar dapat mengahasilkan keuntungan yang maksimal bagi perkembangan dan kemajuan hotel kedepan. Kemajuan perusahaan juga harus didukung dengan kinerja karyawan yang baik dan profesional, oleh karena itu faktor kedisiplinan dan keterampilan karyawan juga harus diperhatikan.
3. Program Study Pendidikan Administrasi Perkantoran FISE Universitas Negeri Yogyakarta : Lebih memperdalam ilmu yang berkaitan tentang program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran yang ada di FISE UNY, sehingga tidak ada yang mengulang mata kuliah dan mendapatkan nilai “A” semua sehingga cepat lulus dan kepada pembimbing makalah observasi diharapkan dapat lebih serius dan maksimal membimbing mahasiswa-mahasiswinya agar dapat mencapai hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchan.2002. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Effendy, Onong Uchan.2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Jekins, Frank.1992.PUBLIC RELATIONS Edisi Keempat.Drs. Haris Munandar, penerjemah.Jakarta: Erlangga
Shandra Ardiansyah, 2009. Pendidikan Administrasi perkantoran UNY.