1. Jelaskan pengertian kepemimpinan dan tujunan dari teori kepemimpinan?
Jawab:
1. Fiedler [1967], kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.
2. John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki.
3. Davis [1977], mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat .
4. Ott [1996], kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain.
5. Locke et.al. [1991], mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama
Dari kelima definisi diatas tujuan teori kepemimpinan yaitu pola hubungan, kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain.
2. Untuk melihat atau menentukan corak/gaya yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya, dapat dilihat dari aspek apa saja? Dan bagaimana macam gaya yang dimungkinkan terjadi?
Jawab:
Seorang pemimpin akan berhasil jika ia mempunyai pola berpikir untuk melayani bukan berpikir untuk dilayani.dalam konsep umum pemimpin itu adalah orang yang memiliki kekuasaan, pemimpin adalah orang yang memerintah, dan pemimpin adalah orang yang berhak mendapat keuntungan dari kedudukannya. Ada 3 aspek yang harus kita jalani agar kita menjadi seoran pemimpin yaitu:
1. Pemimpin itu harus menjadi pelayan:
Seorang yang ingin menjadi pemimpin dia harus terlebih dahulu menjadi pelayan, menjadi pelayan juga mengajarkan kita untuk menguasai diri
2. Pemimpin sebagai hamba
Untuk menjadi seorang pemimpin kita harus memiliki kredibilitas seorang hamba
3. Pemimpin sebagai orang yang memberi
Jika anda ingin menjadi seorang pemimpin konsep yang utama yaitu bagaimana memberi sesuatu?bukan bagaimana kita mandapatkan sesuatu.
Pemimpin adalah orang yang bisa mengarahkan,tahu apa yang anda kerjakan, bagaimana mangerjakan, dan bagaimana untuk memberi tahukan orang untuk mengerjakannya. Ada beberapa tipe atau gaya kepemimpinan yaitu:
Ø Kepemimpinan yang memaksa (Coercive)
Pemimpin yang memaksa yaitu pemimpin yang hanya menyuruh bahawannya mematuhi semua perkataannya (just do what I say),tanpa memikirkan kondisi bawahannya. Pemimpin yang mempunyai kreteria memaksa hanya dapat berhasil didalam kondisi tertentu (darurat, dalam kondisi memaksa).
Ø Kepemimpinan yang otoriter (authoritarian)
Yaitu pemimpin yang memberikan paksaan kepada bawahannya, pemimpin yang selalu mencerminkan sikap yang otoriter
Ø Kepemimpinan yang domokrasi
Yaitu pemimpin yang menomor satukan pendapat para pegawainya, namun dalam kondisi ini anda akan sering mengadakan rapat namun jarang mendapatkan solusi dalam masalah yang sedang dihadapi karena pemimpin anda menomor satukan pendapat bawahannya, pendapat ada yang sama dan ada yang menentang jadi sulit medapatkan solusi.
Ø Kepemimpinan yang dapat menentukan langkah (Pace setting)
Pemimpin yang seperti ini adalah pemimpin yang mengharuskan anda kerja berdasarkan waktu yang mengharuskan anda selesai menyelesaikan tugas tepat waktu
Ø Kepemimpinan yang melatih (coaching)
Pemimpin yang melatih anda untuk bisa melakukan sesuatu, tetapi tipe kepemimpinan yang seperti ini tidak bisa digunakan pada saat mendesak.
3. Beberapa metode dalam menangani konflik dan jelaskan yang paling sering digunakan oleh pimpinan? Berikan contoh konkrit.
Jawab:
Beberapa cara untuk mengatasi konflik menurut Nader and Todd, dalam salah satu bukunya, The Disputing Process Law In Ten Societies, yaitu :
§ Bersabar ( Lumping )
yaitu suatu tindakan yang merujuk pada sikap yang mengabaikan konflik begitu saja atau dengan kata lain isu- isu dalam konflik itu mudah untuk diabaikan, meskipun hubungan dengan orang yang berkonflik itu berlanjut, karena orang yang berkonflik kekurangan informasi atau akses hukumnya tidak kuat.
§ Penghindaran ( Avoidance )
yaitu suatu tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri hubungannya dengan cara meninggalkan konflik, didasarkan pada perhitungan bahwa konflik yang terjadi atau dibuat tidak memiliki kekuatan secara sosial, ekonomi dan emosional.
§ Kekerasan atau paksaan ( Coercion )
yaitu suatu tindakan yang diambil dalam mengataasi konflik jika dipandang bahwa dampak yang ditimbulkan membahayakan.
§ Negosiasi ( Negotation )
ialah tindakan yang menyangkut pandangan bahwa penyelesaian konflik dapat dilakukan oleh orang- orang yang berkonflik secara bersama – sama tanpa melibatkan pihak ketiga. Kelompok tidak mencari pencapaian solusi dan term satu aturan, tetapi membuat aturan yang dapat mengorganisasikan hubungannya dengan pihak lain.
§ Konsiliasi ( Conciliation )
yaitu tindakan untuk membawa semua yang berkonflik kemeja perundingan. Konsiliator tidak perlu memeinkan secara aktif satu bagian dari tahap negosiasi meskipun ia mungkin bisa melakukannya dalam batas diminta oleh yang berkonflik. Konsiliator sering menawarkan konstektual bagi adanya negosiasi dan bertindak sebagai penengah.
§ Mediasi ( Mediation )
hal ini menyangkut pihak ketiga yang menangani/ membantu menyelesaikan konflik agar tercapai persetujuan.
§ Arbritasi ( Arbritation )
kedua belah pihak yang berkonflik setuju pada keterlibatan pihak ketiga yang memiliki otoritas hokum dan mereka sebelumnya harus setuju untuk menerima keputusannya.
§ Peradilan ( Adjudication )
hal ini merujuk pada intervensi pihak ketiga yang berwenang untuk campur tangan dalam penyelesaian konflik, apakah pihak- pihak yang berkonfllik itu menginginkan atau tidak.
4. Jelaskan teori tentang gaya kepemimpinan yang efektif dalam aktivitas pengambilan keputusan dimana terdapat suatu kondisi para karyawan yang belum begitu lama direkrut dan kurang paham tentang tugas yang menjadi tanggung jawabnya?
Jawab:
Kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok/organisasi. Gaya kepemimpinan demokratis diwujudkan dengan dominasi perilaku sebagai pelindung dan penyelamat dan perilaku yang cenderung memajukan dan mengembangkan organisasi/kelompok. gaya ini diwarnai dengan usaha mewujudkan dan mengembangkan hubungan manusiawi (human relationship) yang efektif, berdasarkan prinsip saling menghormati dan menghargai antara yang satu dengan yang lain. Sehingga dalam mengambil keputusan suatu kondisi para karyawan yang kurang paham tentang tugas yang menjadi tanggung jawabnya dapat merasakan aman tidak dikekang dalam tugas yang belum dimengertinya.
5. Jelaskan teori kepemimpinan dengan model jalur tujuan?
Jawab:
Model kepemimpinan jalur tujuan (path goal) menyatakan pentingnya pengaruh pemimpin terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori motivasi eksperimental. Model kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang berusaha memprediksi ke-efektifan kepemimpinan dalam berbagai situasi.
Menurut Path-Goal Theory, dua variabel situasi yang sangat menentukan efektifitas pemimpin adalah karakteristik pribadi para bawahan/karyawan dan lingkungan internal organisasi seperti misalnya peraturan dan prosedur yang ada. Walaupun model kepemimpinan kontingensi dianggap lebih sempurna dibandingkan model-model sebelumnya dalam memahami aspek kepemimpinan dalam organisasi, namun demikian model ini belum dapat menghasilkan klarifikasi yang jelas tentang kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi, tingkah laku pemimpin dan variabel situasional.
6. Hal-hal apakah yang perlu diperhatikan oleh seorang pemimpin untuk dapat menentukan teknik dan strategi yang tepat dalam pembinaan awal bawahannya?
Jawab:
Hal-hal yang perlu diperhatikan pemimpin dalam membina bawahannya:
- Tingkatkan dan kembangkan potensi diri dan profesionalisme bawahan secara sistematis disertai fasilitas-fasilitas yang disediakan untuk itu
- Pahami keluhan dan pendapat atau saran-saran dari bawahan
- Berikanlah bawahan informasi yang memadai (jangan setengah-setengah) dalam hal member instruksi atau hal lainnya
- Jangan mengecam bawahan di depan orang lain
- Berikan perhatian pada pekerjaan bawahan
- Berilah penghargaan atau hadiah pada bawahan yang berprestasi baik
- Bertanggung jawab penuh terhadap kesalahan “komplikasi”, “berantai” atau “terpadu”, jangan melemparkan kesalahan pada bawahan
- Bantulah bawahan jika menghadapi kesukaran atau kesulitan dalam pekerjaan maupun kehidupannya.
7. Jelaskan inti materi dari tema diskusi anda?
Jawab:
Inti dari tema diskusi kelompok dua dalam teori-teori perilaku kepemimpinan yaitu:
a. Otokratis - di mana staf yang hanya melakukan seperti yang diperintahkan.
b. Demokratis - di mana staf memiliki beberapa mengatakan atas apa yang terjadi di tempat kerja mereka.
c. Produksi berorientasi - dengan memungkinkan hanya mendapatkan pekerjaan yang dilakukan dan dilakukan dengan baik sikap.
d. Karyawan berorientasi - mengambil kepentingan pribadi dalam staf mereka dan secara aktif mencari untuk memelihara comerarderie kuat.
e. Memulai struktur - di mana manajer menentukan dan ketat struktur pekerjaan staf.
f. Pertimbangan - mana manajer memelihara rasa saling percaya dan hubungan intepersonal kuat.
8. Dari materi-materi diskusi yang terselenggara materi mana menurut anda menarik dan beri alasanya?
Jawab:
Materi-materi yang diskusi yang menurut saya menarik adalah materi dari kelompok dua tentang teori-teori perilaku kepemimpinan yang dapat kita pahami dan kita dapat mengetahui gaya perilaku seorang pemimpin. Karena setiap orang itu sangat berbeda dalam prilaku menjadi seorang pemimpin. Ada yang berperilaku otoriter, demokrasi, bebas, produksi berorientasi, karyawan berorientas, memulai struktur, pertimbangan, dll. Dan ketika kita menjadi seoran pemimpin, maka dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari teori perilaku manakah yang pantas dalam menjadi seorang pemimpin.
9. Dari materi-materi yang disiapkan apa saran atau harapan anda yang diperlukan untuk peningkatan, baik materi maupun strategi pembelajarannya.
Jawab:
Dalam materi pembelajaran yang diajarkan lebih kepada komunikatif mahasiswa sehingga dapat menimbulkan perbedaan pendapat dan sulit membedakan mana yang benar maupun yang salah. Alangkah lebih baiknya setelah dalam diskusi mata kuliah kepemimpinan lebih diperkuat penjelasannya oleh dosen pengampu. Dalam strategi pembelajarannya cukup baik karena mahasiswa di bebaskan dalam membaca buku atau risensi lain.